Oleh: edijarot | Januari 28, 2008

Kepsek SMAN 3 Padang Dilempar Batu Oleh Guru Agama

PADANG, Haluan

Tawuran antar siswa mungkin sudah lazim. Begitu juga dengan keributan sesama oknum guru. Tetapi jika ada guru yang memukul kepala sekolah mungkin jarang terjadi. Tetapi begitulah kenyataannya. Basril (50), Kepala SMA 3 Padang terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah dihujam batu oleh seorang guru Nurdapen (45) di sekolah yang berlokasi di Jalan Gajahmada Gunung Pangilun Padang itu, Senin (28/1).

Naasnya yang memukulkan batu ke bagian mulut warga Perumahan Banuaran Indah Lubuk Begalung Padang itu bukan guru biasa. Tetapi Nurdapen adalah guru agama di sekolah tersebut.

Sebenarnya ketika itu Basril hanya menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah. Nurdapen yang jarang masuk ditegur di depan ruang kepala sekolah sekitar pukul 12.30 WIB. Tanpa sepatah katapun tiba-tiba saja batu mendarat di mulut Basril. “Saya hanya menjalankan tugas dan berkewajiban menegur guru yang tidak disiplin,”ujarnya di Mapoltabes Padang.

Kontan saja akibat hujaman benda keras itu darah segar mengucur dari mulut Basril. Bahkan ia sempat tersungkur ke lantai akibat kerasnya pukulan tersebut. Untung saja keributan itu segera dilerai sejumlah guru-guru yang lain. Sehingga kejadian yang lebih parah terhindarkan.

“Kalau tidak ada guru lain yang menolong, mungkin lebih parah. Pasalnya saat sudah terjatuh yang bersangkutan masih akan menghujamkan batu ke kepala saya,”lanjut pria paruh baya tersebut.

Guna mendapat perawatan, lelaki asal Pauh Padang itu dilarikan ke rumah sakit. Tidak hayal, sejumlah jahitan dilekatkan di mulutnya untuk mencegah banyaknya darah yang keluar.

Tidak lama berselang kasus ini dilaporkan ke Poltabes Padang. Hingga saat ini Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal tengah melakukan penyelidikan guna mengusut tuntas kasus tersebut.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Poltabes Kompol Mukhti Juharsyah yang didampingi Wakasat AKP Hasanuddin menegaskan, pihaknya segera akan memeriksa sejumlah saksi dan Nurdapen.

Menurut Basril, guru agama asal Payakumbuh itu sudah sering tidak mengajar. Bahkan pada semester sekarang hanya sekali datang ke sekolah. Sementara semester sebelumnya kehadiran yang bersangkutan hanya 50 persen.(aci)


Tanggapan

  1. Sebagai salah seorang alumni SMA 3 padang, tamat tahun 1988, saya merasa prihatin dengan kejadian itu ini, kok bisa sampai begitu ya?…

  2. hidup nurdapen,………….

  3. parah dah……..


Tinggalkan Balasan ke harmailis Batalkan balasan

Kategori